Pertanian Menjadi Fokus Pemerintahan Kabinet Merah Putih

Dahulu Indonesia dikenal sebagai negara agraris, dengan mengandalkan pertanian dan perkebunan sebagai penopang perekonomian negara. Namun hal ini berubah seiring waktu, perindustrian menjadi arah ekonomi negara.

Dalam perjalanannya, pertanian menjadi terpinggirkan dan kurang berkembang padahal negara yang kuat dasar utamanya adalah mampu menyediakan kebutuhan pokok mereka sendiri. Dengan kembalinya kesadaran akan hal tersebut, pemerintah mulai kembali fokus pada pengembangan pertanian dan tidak juga melupakan industrialisasi.

Pembangunan pertanian umumnya dilakukan di perdesaan sangat penting bagi suatu negara karena memiliki peranan yang sangat luas seperti menghasilkan pangan untuk rakyat, menyediakan sumber pendapatan dan lapangan kerja bagi penduduk perdesaan, menyediakan sumber bahan baku bagi sektor industri, menghasilkan sumber devisa bagi negara, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan regional dan menjaga kelestarian lingkungan.

Perkembangan teknologi kemudian memungkinkan pertanian memiliki peran baru sebagai sumber energi bagi kehidupan dalam bentuk bahan bakar nabati. Bahan bakar nabati dapat digunakan untuk mensubstitusi bahan bakar fosil yang selama ini menjadi sumber energi utama di seluruh dunia.

Biodiesel adalah salah satu produk turunan dari bahan bakar nabati yang bersumber dari kelapa sawit. Indonesia yang merupakan produsen bidodiesel terbesar didunia, memiliki potensi yang sangat besar untuk memimpin dalam kemajuan bahan bakar nabati didunia.

Indonesia sebaiknya semakin fokus dan serius mengembangkan biodiesel dari kelapa sawit karena memberikan dampak positif terhadap perkebunan kelapa sawit dan industri minyak kelapa sawit.

Baca Juga : Biodiesel B40 Bukti Konsistensi Usaha Untuk Mencapai Kemandirian Energi.