Eksistensi indonesia dalam menentukan harga minyak dunia sudah tidak bisa dianggap remeh lagi. Hal ini terbukti dari kenaikan harga minyak sawit yang disebabkan penetapan kebijakan biosolar B30 di Indonesia.
Harga Crude Oil Palm (CPO) terus merangkak naik, sebagai negara ekportir CPO tentunya akan mampu menambah devisa negara dan lebih luas lagi dapat meningkatkan kesejahteraan petani sawit. Tapi hal tersebut ternyata memiliki efek negatif pada pasar dalam negeri.
Berbagai macam produk turunan dari minyak sawit ini mengalami kenaikan terutamanya adalah minyak goreng. Sejatinya untuk mengatasi ini pemerintah memberikan HET (Harga Eceran tertinggi) untuk minyak sawit ini, agar harga dipasar juga terkontrol.
Tapi hal ini kurang didukung oleh pengusaha yang lebih mementingkan keutungan mereka sendiri, pengusaha lebih memilih mengekspor minyak sawit ini. Sehingga kebutuhan domestik tidak terpenuhi dengan baik.
Hal inilah yang menjadi pemicu kenaikan harga yang sangat tinggi pada produk turunannya. Marilah kita sebagai bangsa jangan hanya mementingkan keberhasilan pribadi atau golongan karena jika hal ini dibiarkan akan semakin membuat daya beli masyarakat menurun. Dan lebih jauh lagi pertumbuhan ekonomi juga akan tersendat.
Baca Juga :
