Menurut data Founder dan CEO Satelligence, berdasarkan hasil pemantauan satelit sepanjang 2021 kehilangan tutupan hutan yang timbul akibat aktivitas ke industri kelapa sawit turun secara drastis. Di tahun 2021 kehilangan kehilangan lahan gambut, hutan turun drastis dibanding tahu 2015 yang mencapai 907.513 ha.
Data ini diperkuat dengan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ditahun 2019-2020 angka kehilangan tutupan hutan telah menurun sebesar 75% atau sekitar 115,46 Ha. Ini merupakan hal yang baik dan harus ditingkatkan kedepannya.
Dengan data ini, indonesia mampu membungkam kecaman dunia mengenai kelapa sawit yang tidak ramah lingkungan. Karena dengan pengelolaan yang baik, industrialisasi kelapa sawit dapat bersinergi dengan dengan kelestarian lingkungan. Sehingga CPO dari Indonesia tidak dicap sebagai produk yang buruk yang tidak ramah lingkungan oleh pasar internasional.
Baca Juga : Resiko Pemakaian Biosolar Dengan Kadar Tinggi.