Selain sawit, tanaman lain yang berpotensi untuk menjadi bahan baku bodiesel adalah jarak pagar. Kandungan dari biji jarak adalah 35% – 45% minyak nabati, dan jika diolah dengan baik dapat menjadi minyak biodiesel dan juga minyak bakar pengganti minyak tanah.
Namun kendala yang masih harus menjadi perhatian bersama adalah harga keekonomian dan juga kepastian ketersediaan stok. Hal ini disebabkan karena tanaman jarak pagar belum menjadi komoditi tanam oleh para petani.
Di Bali sudah dimulai dengan menanam jarak pagar seluas 5 Ha. Kebun ini merupakan kebun contoh untuk membina petani agar membudidayakan jarak pagar. Kebun ini akan memberikan benih kepada petani untuk ditanam menggunakan sistem tumpang sari dan saat panen tiba akan dibeli melalui koperasi atau BUMDES yang telah berkerja sama dengan kebun contoh ini.
Selanjutnya akan dibangun pabrik produksi untuk mengolah biji jarak hingga menjadi biodiesel ataupun minyak bakar pengganti minyak tanah. Ditengah harga minyak fosil yang semakin tinggi harganya, sudah sepantasnya pemerintah untuk lebih serius lagi dalam mengembangkan energi alternatif lain. Agar ketergantungan terhadap minyak solar dapat dikurangi.
Baca Juga : Mengenal Penyumbang Emisi Karbon Di Dunia.