Hilirisasi Sawit untuk Transformasi Ekonomi

Tahun 2025-2029 industri sawit masuk dalam penguatan ekosistem industrialisasi dan peningkatan kompleksitas produk industri. Tahapannya untuk menghasilkan produk antara dengan penguatan ekosistem industrialisasi (pembiayaan, riset, inovasi, standarisasi, skema insentif) dan peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Hilirisasi sawit untuk transformasi ekonomi masuk dalam kegiatan prioritas 5, yaitu melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Program prioritas pengembangan hilirisasi industri berbasis SDA unggulan, industri padat karya terampil, padat teknologi inovasi dan berorientasi ekspor.

Koridor pembangunan kelapa sawit adalah: Peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan dengan peningkatan produktivas komoditas, pekebun/tenaga kerja, lahan, sektor. Pertumbuhan ekonomi 18% melalui hilirisasi, ekonomi hijau (nilai karbon), ekonomi sirkular. Pembangunan berkelanjutan melalui legalitas, emisii GRK, yurisdiksi, ketertelusuran.

Dampak ekspansi perkebunan sawit adalah emisi CO2 akibat perubahan tata guna lahan yaitu deforestasi pembukaan areal hutan untuk pembukaan kebun sawit, pengeringan lahan gambut. Net Green House Gas Balance menunjukkan emisi awal dari alih fungsi lahan dapat lebih besar dari manfaatnya selama beberapa dekade; perkebunan kelapa sawit di lahan gambut mengeluarkan sekitar 24 ton CO2/ha/tahun.

Baca Juga : Kenaikan Produksi Biodiesel B40 Tahun 2025.

Tentang Penulis

afnajayapratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses