Sawit Komoditas Strategis Untuk Mencapai Kedaulatan Pangan dan Energi

Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia dinilai memiliki peran strategis dalam mendukung ketersediaan pangan dan energi di tingkat global seiring peningkatan populasi manusia. Dalam konteks Indonesia, minyak sawit merupakan komoditas strategis yang akan menopang bangsa kita mencapai kemandirian pangan dan energi.

Populasi manusia di dunia diperkirakan meningkat menjadi sekitar 8,5 miliar manusia (pada 2030) dari sekitar 8,2 miliar manusia (pada 2024), sementara Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memprediksi mencapai 10 miliar jiwa pada 2080.

Sementara itu, daya dukung bumi telah menurun sebagai akibat dari; eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, penggunaan pupuk kima yang tidak bijaksana dan perubahan iklim. Hal ini berdampak kepada rasio ketersediaan pangan menurun dan harga pangan menjadi meningkat.

Kenaikan jumlah populasi tersebut juga akan berdampak kepada peningkatan aktivitas manusia dan pada gilirannya kebutuhan terhadap energi juga melonjak, sementara itu ketersediaan energi yang berasal dari perut bumi semakin menurun dan terbatas.

Melihat kondisi lahan yang ada, tambahnya, perkebunan sawit adalah yang paling berpotensi untuk mendukung kedaulatan ataupun kemandirian pangan dan energi. Hal itu mempertimbangkan dua hal pokok, pertama; komoditas sawit dapat menghasilkan bahan pangan dan energi. Kedua; lahan perkebunan sawit, seluas 16,8 juta hektar dan tersebar di seluruh pelosok negeri, berpotensi untuk ditanami bahan pangan dan energi.

Jika peremajaan kelapa sawit dilakukan secara konsisten, terdapat setidaknya satu juta hektar yang memungkinkan ditanami tanaman sela (intercropping) komoditas bahan-bahan pangan dan energi. Terlebih jika bisa dikonsumsi secara lokal, akan menghemat banyak sekali biaya logistik.

Baca Juga : Implementasi B50, Indonesia Perlu Menambah 7-9 Pabrik Biodiesel Baru.

Tentang Penulis

afnajayapratama

1 Komentar

  1. […] Baca Juga : Sawit Komoditas Strategis Untuk Mencapai Kedaulatan Pangan dan Energi. […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.