Kecenderungan konsumen untuk memilih green product yang berkelanjutan semakin tinggi pada era modern ini. Sehingga akan mampu mendorong tumbuhnya green industry yang proses produksinya dapat dipertanggung jawabkan, sustainable, dan traceable.
Hal ini tentunya akan berdampak pada hilirisasi industri sawit yang ada di Indonesia. Sawit yang diolah secara baik, yang berwawasan secara lingkungan, dan resposibility terhadap emisi gas ruma kaca (GRK) akan menjadi produk yang digemari oleh konsumen yang sadar akan pentingnya green product.
Sebagai produsen terbesar komoditas sawit, Indonesia akan berpeluang menjadi pemenang dalam persaingan pasar untuk green product yang memiliki efek dekarbonisasi. Yang harus diperhatikan adalah strategi nyata untuk meningkatkan produk sawit didalam negeri, serta dibarengi dengan strategi untuk meningkatkan kapasitas prosuksi sawit.
Selain dengan program mandatori bahan bakar nabati dalam produk B35, strategi nyata yang dapat dilakukan adalah dengan inovasi teknologi yang ramah lingkungan dalam pengolahan sawit untuk dijadikan minyak sawit. Sehingga produksi minyak sawit dapat nihil limbah cair POME, emisi GRK yang rendah, dan efisiensi proses produksi yang makin intensif.
Baca Juga : Realisasi Biodiesel B100, Tidak Hanya Sekedar Mimpi lagi.
