Bahan dasar pembuatan biodiesel di Indonesia adalah minyak kelapa sawit. Dengan meningkatnya permintaan biosolar / biodiesel tentunya akan berimbas dengan peningkatan permintaan minyak kelapa sawit. Tapi bagaimanakah cara produksi minyak kelapa sawit di Indonesia, beginilah prosesnya :
- Pengumpulan Buah Kelapa Sawit
Tandan Buah Segar atau yang sering dikenal TBS dari petani kemudian dikirim ke pengolahan kelapa sawit. Tentunya yang dikirim yang sudah disortir mutu dan kualitasnya.
- Perebusan Buah Kelapa Sawit
TBS diolah menggunakan upa air panas bertekanan 2,2 – 3 kilogram per centimeter selama 90 menit. Proses ini bertujuan untuk membunuh enzim yang dapat merusak minyak dan juga memudahkan proses perontokan inti buah dari cangkangnya.
- Perontokan Buah
Kemudian melepaskan buah dengan tangkainya, kemudian dimasukkan ke mesin therser untuk dipisahkan buah dan cangkangnya.
- Pemerasan Daging Buah
Sebelum dimasukkan ke mesin pengompres, untuk melepas biji dengan buahnya akan diberikan tekanan uap 80 – 90 derajat. Kemudian dimasukkan ke mesin dan mengahsilkan minyak kasar (minyak yang masih tercampur dengan daging buah).
- Penyaringan Minyak Kasar
Minyak kasar kemudian dimasukkan ke dalam crude oil tank, proses ini berfungsi memisahkan ampas dan minyak.
- Pemisahan Minyak dan Air
Minyak yang masih bercampur dengan air, kemudian dipisahkan sehingga menjadi minyak dan air.
- Pemurnian Minyak
Minyak yang telah dipisahkan dengan air tentunya belum 100% bebas air, sehingga perlu dilakukan pemurnian minyak dengan mesin vacuum dryer. Minyak yang keluar dari mesin ini sudah murni sehingga sudah siap digunakan atau dipasarkan.
PT Afna Jaya Pratama yang merupakan agen BBM industri terpecaya sehingga perlu mengetahui detail dari tiap produknya, dengan cara inilah kami mampu menjaga produk yang kami salurkan hingga ke tangan konsumen kami.
Baca Juga : Persiapan Pelaksanaan Mandatori Biosolar B40.