Kelapa sawit adalah salah satu tanaman perkebunan yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Bisnis ini cukup menguntungkan, sehingga banyak orang tertarik untuk menanamnya.
Tapi, tidak semua orang tahu bahwa agar hasilnya bagus, proses penanaman sawit harus dilakukan dengan benar sejak awal. Mulai dari memilih bibit, merawat tanaman, memberi pupuk, hingga memanen buahnya, semua harus mengikuti langkah-langkah tertentu.
Kalau cara menanam sawitnya salah atau asal-asalan, kualitas tanaman bisa menurun dan buah yang dihasilkan pun tidak maksimal. Sayangnya, masih ada petani yang menanam tanpa memperhatikan teknik yang tepat. Akibatnya, pohon sawit tidak tumbuh dengan baik dan hasilnya tidak sesuai harapan.
Agar tanaman sawit bisa tumbuh dengan baik dan hasil panennya maksimal, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
A. Iklim yang Sesuai
- Mendapat sinar matahari 5–7 jam setiap hari
- Suhu ideal sekitar 24–28°C
- Curah hujan antara 1.500–4.000 mm per tahun
- Kecepatan angin sekitar 5–6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan
- Tumbuh optimal di daerah dengan ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut
B. Media Tanam (Jenis Tanah)
- Sebaiknya tanah lempung, tidak berbatu, dengan pH antara 4–6
- Harus subur dan memiliki sirkulasi udara yang baik
- Perlu sistem drainase yang bagus, air tanah cukup dalam, dan kedalaman tanah minimal 80 cm
C. Waktu Menanam
Waktu yang paling baik untuk menanam kelapa sawit adalah saat musim hujan, biasanya antara Oktober hingga Desember. Kelembaban tanah pada musim hujan membantu bibit tumbuh lebih cepat. Namun, waktu tanam bisa disesuaikan dengan kondisi cuaca di daerah masing-masing.
Baca Juga : Program Peremajaan Kelapa Sawit ( PSR ), Apa Itu ?