Industri sawit Malaysia saat ini telah mulai menerapkan biodiesel B20 didalam transportasi mereka. Langkah ini menjadi strategi jangka panjang malaysia dalam mencapai target emisi karbon nol bersih (net zero emissions) pada tahun 2050.
Peningkatan campuran biodiesel berbasis kelapa sawit dianggap sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendorong pemanfaatan energi terbarukan.
Penerapan B20 di Malaysia, jadi pemicu dan pendorong untuk Indonesia melanjutkan program mandatori BBN nya.
Dua negara produsen minyak sawit terbesar di dunia terus melanjutkan pengembangan industri sawit sebagai sumber energi terbarukan sehingga mampu berdampak strategis terhadap ekonomi, lingkungan dan pasar global.
Langkah memperluas pemanfaataan biodiesel juga merupakan strategi dalam menghadapi tekanan perdagangan dari Uni Eropa yang sering mengkritik melalui isu deforestasi. Dengan pengembangan pasar domestik, Indonesia dan Malaysia dapat mengurangi ketergantungan ekspor serta memperkuat posisi dalam perdagangan Internasional.
Baca Juga : Wujudkan Ketahanan Energi Nasional Dengan Biodiesel B40.