Upaya Memulihkan Perkebunan Kelapa Sawit Yang Terdegradasi

Berbagai kritik selalu mengikuti perkembangan industri kelapa sawit Indonesia. Salah satunya adalah penggunaan bahan kimia yanng berlebihan dan juga pengelolaan lahan yang tidak ramah lingkungan.

Untuk menjawab kritik itu, pemerintah sumatera utara mengembangkan laboratorium hidup untuk menemukan model pertanian yang lebih besar dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi FORTASBI dan organisasi pembangunan internasional SNV serta dukungan dari unilever, mendorong petani swadaya untuk mengelola perkebunan secara berkalnjutan.

Dengan cara memperbaiki kondisi tanah dan lingkungan perkebunan sawit yanng telah terdegradasi akibat penggunaan pupuk serta bahan kimia yang berlebihan dalam puluhan tahun ini.

Lebih dari 1.500 petani telah mendapatkan pelatihan yang salah satunya adalah pengurangan bahan kimia dengan memanfaatkan sisa atau limbah panen. Pelepan dan tandan kosong yang biasanya dibakar, diolah untuk menjadi kompos alami. Penggunaan kompos dari kotoran ternak juga hal yang didorong dan disosialisasikan kepada petani.

Dengan cara-cara ini, kerusakan kandungan tanah dapat dikurangi dan dalam jangka panjang tanah akan kembali subur seperti sebelumnya. Karena jika terus dilakukan pemakaian bahan kimia, tanah akan mengalami titik jenuhnya dan tidak subur walaupun sudah memkai pupuk kimia.

Baca Juga : Jika B40 Sukses Di Tahun 2025, Tahun Depan Akan Diterapkan B50.

Tentang Penulis

afnajayapratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses