Saat ini banyak perkebunan kelapa sawit baru yang dibuka untuk memenuhi kebutuhan stok Crude Palm Oil (CPO) agar program biodisel berajalan lancar. Dikarenakan stok CPO yang diproduksi sekarang hanya mampu mendukung program biodiesel hinggan B50.
Disamping perluasan perkebunan kelapa sawit, pemerintah harus menjaga keseimbangan lingkungan dengan penghijauan disekitar area perkebunan kelapa sawit.
Salah satu projek percontohan adalah di Ketapang. Melalui Perkumpulan Petani Mitra Harapan (PPMH), para petani tidak hanya berfokus pada produksi kelapa sawit yang berkelanjutan, tetapi juga mengalokasikan sebagian lahan untuk penghijauan sebagai langkah pelestarian kawasan hutan guna mengurangi dampak perubahan iklim.
PPMH Ketapang adalah organisasi petani sawit swadaya yang telah mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sejak 2023. Selain itu, PPMH juga menjadi mitra Cargill dalam perdagangan TBS bersertifikat RSPO secara fisik sejak tahun yang sama.
Ketua PPMH Ketapang, Sandy Priyana, mengungkapkan bahwa organisasi ini membawahi 698 petani dengan total luas lahan mencapai 3.302 hektare. Setiap keluarga memiliki lahan yang berkisar antara setengah hingga lima hektare. Dalam satu bulan, anggota PPMH dapat menjual hingga 6.000 ton tandan buah segar (TBS).
Dengan langkah ini, para petani swadaya di Kabupaten Ketapang tidak hanya meningkatkan hasil perkebunan, tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan demi masa depan yang lebih berkelanjutan.
Pemerintah berupaya menjaga alam dan mendekati tokoh masyarakat agar bersama-sama melestarikan lingkungan. Kami juga mencoba meninjau dan melestarikan hutan adat yang masih ada, serta melakukan penghijauan terhadap hutan yang terbakar.
Sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan ekosistem, PPMH Ketapang berinisiatif menciptakan kawasan hutan larangan. Dua kawasan hutan larangan yang telah ditetapkan adalah Hutan Larangan Asam Besar dengan luas sekitar 80 hektare dan Hutan Larangan Tamtam seluas sekitar 23 hektare.
Dengan adanya langkah ini, para petani swadaya di Kabupaten Ketapang tidak hanya fokus pada peningkatan hasil perkebunan, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan demi masa depan yang lebih baik.
Baca Juga : Penyaluran Biodiesel B40 Berjalan Baik Pada 2025.