Perancis dan Jerman Desak Uni Eropa Perketat Pemeriksaan Impor Biofuel

Perancis dan juga Jerman meminta Uni Eropa untuk menerapkan yang lebih ketat terhadap pasokan biofuel dari luar negeri.

Industri biodiesel Eropa saat ini tengah menyelidiki tuduhan – tuduhan kecurangan ekspor dari tiongkok karena mengalami jumlah kenaikan yang cukup signifikan.

Tiongkok mengatakan, lonjakan produksi ini bersumber dari pengolahan kembali minyak jelantah dan lemak daur ulang lain. Namun Uni Eropa mencurigai biofuel diproduksi dari minyak murni yang murah dan tidak berkelanjutan.

Menurut artikel dari katadata.co.id, pada pertemuan Uni Eropa beberapa negara menyerahkan proposal untuk memperketat pengawasan pada lokasi – lokasi dimana biofuel diproduksi. Penerapan sertfikasi biofuel juga harus diterapkan oleh lembaga – lembaga asing yang ditunjuk.

Jika proposal ini disepakati, tentunya produsen – produsen biofuel akan sangat dirugikan. Karena pengawasan dari lembaga asing merupakan bentuk interfensi yang jelas terhadap kebijakan suatu negara penghasil biodiesel.

Salah satunya adalah Indonesia yang terkenal sebagai produsen biodiesel terbesar di dunia. Kebijakan ini akan menghambat ekspor khususnya di Uni Eropa. Pemerintah harus mengantisipasi hal ini, agar biodiesel dapat semakin diserap lebih tinggi untuk pasar domestik untuk menghindari ketergantungan terhadap ekspor luar negeri.

Baca Juga : 3 Terobosan Meningkatkan Produktivitas Sawit Nasional.

Tentang Penulis

afnajayapratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.