Pemerintah melalui kementrian terkait, menegaskan komitmen untuk meneruskan program hilirisasi industri kelapa sawit secara berkelanjutan. Program ini bertujuan untuk menjaga agar komoditas sawit tidak hanya sebagai bahan baku, tetapi mampu diolah menjadi produk jadi sehingga memiliki nilai tambah yang lebih besar.
Salah satunya adalah dengan mendorong peningkatan campuran pada produk biodiesel menjadi B40. Biodiesel telah berdampak besar pada pennyerapan CPO dalam negeri, bahkan ditahun 2023 yang lalu menjadi sektor dengan penyerapan tertinggi mengalahkan sektor pangan (minyak goreng).
Pemerintah terus berbenah untuk menyiapkan kesiapan dalam implementasi B40, dengan Instruksi Presiden (Inpres) tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN KSB. Inpres ini berisi tentang pengutan data, koordinasi, infrastruktur, peningkatan kapasitas perkebunan, pengelolaan lingkungan, penenganan sengketa, dan dukungan untuk percepatan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), serta peningkatan akses pasar produk kelapa sawit.
Selain itu program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) juga dipercepat dengan mempermudah dan penyederhanaan proses pengajuannya. PSR sangat penting dalam meningkatkan kapasitas produksi kelapa sawit yang dalam beberapa tahun terakhir ini tidak meningkat secara jumlah stok.
Baca Juga : Peluang Bisnis Terbuka Di Sektor Minyak Jelantah.