Upaya restorasi gambut membawa dampak positif untuk mitigasi perubahan iklim. Perkebunan kelapa sawit yang ditanam di lahan gambut akan mengurangi emisi gas karbondioksida secara signifikan dan tidak memiliki efek untuk emisi metana.
Menurut data dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), selama beberapa dasawarsa dimana lahan gambut Indonesia berkontribusi hingga 5 persen dari seluruh emisi Gas Rumah Kaca (GRK) global.
Dengan restorasi lahan gambut yang dilakukan akan mengurangi efek negatif dari lahan gambut tersebut sekitar 34 persen.
Bagi Indonesia yang berupaya mencapai target penurunan emisi. Khususnya dari upaya solusi iklim alami. Solusi iklim alam adalah serangkaian upaya mitigasi berbasis sumber daya alam yang mencakup perlindungan hutan dan lahan basah, perbaikan pengelolaan hutan, serta restorasi ekosistem hutan, gambut, dan mangrove.
Memang lahan gambut yang masih utuh jauh lebih membawa climate benefit dibandingkan dengan restorasi gambut yang telah terdegradasi. Tapi upaya rewetting ini sudah terbukti bermanfaat. Sehingga diharapkan bisa berkontribusi untuk mencapai target pengurangan emisi nasional.
Baca Juga : Rencana Genjot Program Biodiesel Hingga B50.
[…] Baca Juga : Perkebunan Kelapa Sawit Berpotensi Turunkan Emisi […]