Pemerintah tengah berupaya untuk meningkatkan hilirisasi sawit di berbagai daerah penghasil sawit. Dengan hilirisasi akan meningkatkan harga jual sawit yang diterima oleh petani sawit, sehingga kesejahteraan petani sawit dan seluruh stakeholder sawit akan meningkat pula.
Salah satu hilirisasi yang terlihat efek baiknya untuk perkembangan dan perekonomian daerah penghasil adalah di riau. Dengan luas perkebunan sawit mencapai 3,38 juta hektare, riau menjadi salah satu daerah dengan luas perkebunan sawit terbesar di Indonesia.
Potensi yang dimiliki riau sebagai penghasil utama sawit sangat besar, namun harus dilakukan hilirisasi agar produk yang dihasilkan tidak seperti sekarang yang merupakan produk setengah jadi. Riau terkenal mengekspor crude palm oil (CPO) dan inti sawit (PKO) yang nilai tambahnya masih rendah.
Jika riau mampu memprosesnya menjadi produk jadi, seperti biodiesel, sabun, minyak goreng dll tentunya akan membuat harga sawit menjadi lebih tinggi dan lebih luas lagi perekonomian masyarakat akan meningkat.
Untuk itu, perlu dorongan dari pemerintah pusat untuk memberikan bantuan dan pendampingan agar hilirisasi sawit di riau dapat segera tercapai.
Baca Juga : Program B100, Butuh Pasokan CPO 36 Juta Ton Per Tahun.