Setelah proses yang begitu panjang, akhirnya pabrik pengolahan bahan bakar untuk menggantikan bahan bakar minyak (BBM) berhasil dibangun, yakni pabrik pengolahan hidrogen. Ditandai dengan diresmikannya 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) di seluruh tanah air.
Pada pertengahan November 2023 melalui PT PLN (Persero) dengan diresmikannya 21 unit GHP dapat memproduksi 199 ton hydrogen per tahunnya. Dilansir dalam cnbcindonesia.com, GHP merupakan langkah dalam membangun rantai pasok green hydrogen pertama di Indonesia. Dengan GHP, cita – cita untuk mencapai NZE pada tahun 2060 menjadi semakin terbuka.
Sebelumnya, PLN hanya mampu menghasilkan 51 ton per tahun hydrogen. Sekarang ini mampu menghasilkan 199 ton per tahun. Hasil dari green hydrogen tersebut 75 ton digunakan untuk oprasional kebutuhan pembangkit (cooling generator), 124 ton lainnya dapat dipergunakan untuk berbagai macam kebutuhan, salah satunya untuk bahan bakar kendaraan.
Lompatan kapasitas produksi ini, diharapkan akan memicu peningkatan kendaraan yang menggunakan hydrogen yang masih kurang peminatnya. Dan bukan tidak mungkin Indonesia dapat melakukan kerjasama dengan luar negri untuk melakukan ekspor hydrogen.
Untuk itu, infrastruktur harus terus dipersiapkan agar penngembangan green hydrigen dapat berjalan dengan baik.
Baca Juga : Amerika Menjadi Negara Dengan Konsumsi Biodiesel Terbesar.