Mengembangkan Sistem Vakum Termal Untuk Kurangi Kadar Air Biodiesel

Biofuel kelapa sawit merupakan sumber energi terbarukan yang paling berpotensial untuk dikembangkan karena ketersediaan bahan baku yang melimpah. Sejak tahun 2008 B2,5 telah diterapkan dan hinggal tahun 2023 kini telah mencapai B35.

Rasio campuran yang lebih tinggi ini menimbulkan tantangan lain seperti peningkatan kadar air akibat sifat hidroskopis biodiesel. Kadar air harus dikelola dengan baik agar tidak mempegaruhi parameter mutu lain seperti keasaman, stabilitas oksidasi, dan pertumbuhan mikroba.

Biodiesel dengan kadar air yang melebihi batas harus mendapatkan perlakuan khusus agar dapat digunakan kembali. Salah satunya adalah dengan teknologi vakum termal (vacuum evaporation) yang dapat mengurangi kadar air dalam biodiesel.

Vakum termal terdiri dari 3 proses, pre-heating, vacuum thermal evaporation, dan pendinginan. Untuk meningkatkan efisiensi energi, proses pre-heating dan pendinginan dilakukan dengan menukar panas yang kompak.

Dalam test vakum dengan kadar 800-1000 ppm, kadar air didalam biodiesel berkurang hingga 250 ppm. Dengan begitu efisiensi energi akan tercapai kembali.

Baca Juga : Produktivitas Tergerus Regulasi.

Tentang Penulis

afnajayapratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.