Kelapa sawit sekarang ini menjadi komoditas penting bagi perekonomian Indonesia. Program mandatori bahan bakar nabati yang diimplementasikan denngan produk Biodiesel (B35) menjadikan kelapa sawit memegang peran besar untuk bahan baku. Untuk lebih mengenal tanaman dengan nama latin Elaeis guineensis Jacq (guineensis), simak ulasannya berikut ini :
Akar
Sawit termasuk monokotil yang artinya tidak memiliki akar tunggang. Akar terus tumbuh kebawah selama 6 bulan dan panjangnya bisa menacapai 15 meter.
Batang
memiliki batang yag tidak bercabang, pada fase awal terjadi pembentukan batang yang melebar tanpa terjadi pemanjangan internodia (ruas). Titik tumbuhnya terletak di pucuk batang, tertutup daun dan dapat dikonsumsi.
Daun
Bentuk daunnya menyerupai bulu burung atau ayam. Dibagian bawah pangkal pelepah, tumbuh 2 baris duri yang tajam dan keras di kedua sisinya. Anak daun tersusun baris 2 sampai keujung daun dan ditengah anak daun terbentuk lidi sebagai tulang daun. Hampir sama dengan bentuk daun kelapa.
Bunga dan Buah
Kelapa sawit yang berumur 3 tahun sudah termasuk kategori dewasa. Mulai mengeluarkan bunga jantang yang berbentuk lonjong dan bunga betina yang bulat.
Biji
Setiap jenis kelapa sawit memiliki ukuran rata-rata yang berbeda, pada jenis dura afrika yang banyak dikembangkan di Indonesia memiliki panajang 2-3 cm beratnya 4 gram. Jenis lain seperti dura deli memiliki berat 13 gram per biji, yang tenera afrika memiliki rata-rat 2 gram per biji.
Baca Juga : BBM ‘Hijau’ Bawa RI Hemat Devisa Rp 122 Triliun.