Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) menargetkan pabrik minyak makan merah siap dibangun pada pertengahan oktober 2022. Minyak makan merah akan dijadikan uji coba pengganti alternatif minyak goreng.
Lantas, apa yang dimaksud minyak makan merah atau minyak merah?
Pada awal minyak kelapa sawit diolah menjadi minyak goreng, masyarakat cenderung tidak meminatinya karena warnanya yg merah. Mereka lebih suka menggunakan minyak kelapa yang lebih bening.
Utuk mengatasi hal tersebut, produsen minyak goreng berbahan baku kelapa sawit menggunakan teknik bleaching. Yakni teknik memurnikan warna minyak kelapa sawit agar menjadi bening seperti minyak kelapa.
Setelah itu, minyak goreng sawit laku di pasar dan menjadi pengganti dari minyak kelapa yang memiliki harga lebih tinggi. Namun proses bleaching yang digunakan membuat kandungan nutrisi alami di minyak goreng sawit menjadi hilang.
Karena kelebihan minyak goreng sawit merah (Minyak Makan Merah) itulah, membuat pemerintah ingin kembali menggunakan minyak goreng yang bernutrisi tinggi. Menteri koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) akan menjual minyak makan mentah dengan kisaran harga 9.000 ribu rupiah.
Harga yang jauh lebih murah ini bisa didapat karena proses produksi yang lebih singkat. Sehingga biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dibanding dengan minyak goreng yang lebih bening.
Baca Juga : Jurus Baru Mencapai Kemandirian Energi.