Ekspor minya sawit mentah (CPO/Crude Palm Oil) belum kembali lancar akibat ketersediaan kapal yang masih minim. Hal ini membuat tangki yang digunakan untuk menyimpan minyak mentah hasil produksi menjadi over kapasitas. Kendala inilah yang dikeluhkan oleh para petani dari Kepulauan Babel.
Merespon hal tersebut, pemerintah telah berkoordinasi dengan NSA (National Shipowners Association) untuk mengatasi kesulitas logistik kapal angkutan tersebut. Minimnya angkutan ini adalah imbas dari kebijakan pemerintah yang sebelumnya melarang ekspor CPO. Hal ini memicu kapal angkutan beralih mengangkut CPO dari Rusia.
Untuk meningkatkan gairah ekspor CPO kembali, pungutan ekspor pun diperkecil. Dengan berbagai macam kebijakan yang diambil diharapkan mampu meningkatkan ekspor CPO dimasa mendatang.
Baca Juga : Riset REN21, Indonesia Produsen Biodiesel Terbesar.