Produksi biodiesel di Indonesia melalui reaksi transesterifikasi menggunakan metanol dan katalis basa seperti sodium methylate (Na-methylate), natrium hidroksida (NaOH), ataupun kalium hidroksida (KOH). Produk utama dari reaksi ini adalah biodiesel dengan produk ikutan (by-product) berupa gliserol.
Kandungan asam lemak minyak nabati akan menentukan pemilihan reaksi yang digunakan, esterifikasi atau transesterifikasi. Apabila hasil pengujian asam lemak bebas minyak nabati menunjukkan bahwa kandung yang tinggi (> 5%).
Maka perlu reaksi esterifikasi dan dilajutkan dengan reaksi transesterifikasi. Namun, apabila kandungan asam lemak bebas dalam minyak nabati rendah (< 5%), maka cukup dipilih reaksi transesterifikasi
Dengan mengetahui lebih dalam mengenai proses produksi biodiesel, diharapkan masyarakat akan semakin mengetahu kelebihan dan manfaat dari penggunaan biodiesel ini dibanding dengan solar fosil.
Baca Juga : Mengejar Ketertinggalan Dengan Negara Lain.