Biodiesel B40 Sawit Terbukti Aman, Indonesia Makin Dekat Swasembada Energi

Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai pionir dalam transisi energi bersih melalui program biodiesel B40. Sebagai bagian dari strategi nasional, pemerintah telah merampungkan uji penggunaan bahan bakar B40 (40% minyak sawit dan 60% solar) untuk mesin diesel di sektor non-otomotif sejak Maret 2024 lalu. Peningkatan persentase campuran biodiesel ini adalah langkah krusial yang membutuhkan kesiapan seluruh pemangku kepentingan.

Program B40 tidak hanya terbatas pada sektor transportasi darat yang telah melalui uji jalan (road test) pada berbagai tipe dan merek kendaraan. Jangkauan uji coba ini sangat luas, mencakup berbagai jenis mesin di sektor vital lainnya. Seperti traktor pertanian, alat berat tambang, kapal laut, lokomotif kereta api, hingga pembangkit listrik tenaga diesel (genset). 

Implementasi B40 secara nasional diperkirakan mampu menghemat devisa hingga US$9 miliar per tahun. Selain itu, meningkatkan konsumsi FAME domestik hingga 15 juta kiloliter pada tahun 2025, menurut laporan S&P Global Commodity Insights. Dampak positif ini juga akan dirasakan langsung oleh petani sawit melalui stabilitas harga tandan buah segar (TBS). Yang mana berdampak pada peningkatan kesejahteraan.

Dari sisi lingkungan, penggunaan B40 berpotensi menurunkan emisi karbondioksida sebesar 41-42 juta ton per tahun. Angka ini setara dengan emisi jutaan kendaraan bermotor. Meski demikian, tantangan utama tetap terletak pada keberlanjutan pembiayaan program. Dengan kebutuhan mencapai Rp 47 triliun, sementara pungutan ekspor sawit belum mencukupi, pemerintah sedang mengkaji opsi fiskal.

Baca Juga : Manfaat Biodiesel Konsentrasi Tinggi Pada Sektor Maritim.

Tentang Penulis

afnajayapratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses