Seberapa Signifikan Kelapa Sawit Dapat Menyerap Karbon?

Menurut pemerintah, luas perkebunan kelapa sawit harus ditambah dan diperluas tanpa perlu khawatir oleh dampak lingkungannya. Menurut Prabowo, kelapa sawit merupakan pohon yang memiliki daun sehingga menyerap karbondioksida.

Pernyataan pemerintah tersebut apakah benar? Disebuah artikel menyebut bahwa perkebunan kelapa sawit dapat menyerap karbon dioksida sebanyak 64,5 ton bersih per hektar per tahun, lebih besar dari hutan tropis yang punya kemampuan menyerap 42,4 ton kabon dioksida per hektar per tahun.

Angka penyerapan bersih didapat dari selisih jumlah karbon yang disimpan dengan yang dilepas ke atmosfer. Penelitian tersebut menyebut bahwa hal tersebut karena hutan tropis terdiri dari tumbuhan berusia matang atau tua, yang laju fotosintesisnya mendekati laju proses respirasi.

Proses penyerapan karbon oleh kelapa sawit tidak dapat dilepaskan dari proses pelepasan emisi akibat alih fungsi lahan. Bahwa konversi hutan tanah mineral menjadi kelapa sawit dapat melepaskan gas rumah kaca ekuivalen karbon dioksida sebanyak 650 Megagram per hektar dalam siklus 25 tahun. Angkanya naik dua kali lipat jika perkebunan kelapa sawit didirikan di atas lahan bekas hutan gambut. 

Pelepasan gas rumah kaca tersebut diakibatkan oleh hilangnya biomassa penyimpan karbon, serta karbon yang dilepaskan oleh tanah. Pada lahan sawit bekas hutan gambut, dekomposisi turut berpengaruh dalam pelepasan emisi. Lebih lanjut lagi, dekomposisi yang terus berjalan juga dapat memberi tambahan jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepas, tergantung seberapa dalam gambut yang terdapat di dalamnya.

Pengaruh signifikan emisi yang diakibatkan alih fungsi hutan dan lahan gambut. Dalam studinya, ia menyebut bahwa moratorium alih fungsi lahan dan praktik sawit yang berkelanjutan dapat mengurangi pelepasan emisi karbon dan kehilangan biodiversitas. 

Sebaliknya, kelapa sawit yang ditanam di atas bekas padang rumput dapat berkontribusi dalam penyerapan karbon. Faktor lingkungan lain yang tidak boleh dilupakan adalah kemampuan hutan dalam mencegah banjir. Mandhara Brasika menyebut bahwa tanah perkebunan kelapa sawit tidak memiliki kemampuan untuk menyerap air hujan layaknya tanah di kawasan hutan.

Baca Juga : Pengembangan Bioenergi Di Indonesia.

Tentang Penulis

afnajayapratama

1 Komentar

  1. […] Baca Juga : Seberapa Signifikan Kelapa Sawit Dapat Menyerap Karbon ? […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.