Melalui hilirisasi sektor pertanian, akan menjadi upaya strategis untuk meningkatkan ekspor pertanian untuk mendukung perekonomian negara. Hal ini menjelaskan pentingnya sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Salah satu isu yang diangkat adalah tingginya usia rata-rata petani yang kini mencapai 60 tahun, yang memerlukan inovasi seperti sistem pertanian berbasis teknologi untuk mengatasi masalah tersebut.
Pentingnya hilirisasi untuk mengubah komoditas mentah menjadi produk bernilai tambah tinggi yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Hilirisasi berfokus pada pengolahan produk pertanian, seperti pengolahan kelapa sawit dan produk perikanan, untuk meningkatkan nilai tambah dan membuka akses pasar yang lebih luas.
Misalnya, produk kelapa sawit yang diolah menjadi kosmetik memiliki nilai tambah yang jauh lebih tinggi dibandingkan crude palm oil (CPO) mentah.
Selain teknologi, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian juga sangat penting untuk menciptakan tenaga ahli yang siap menghadapi tantangan masa depan. Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal kompleksitas ekspor dibandingkan dengan negara-negara seperti Tiongkok dan Vietnam. Meskipun Indonesia merupakan penghasil komoditas utama seperti kelapa sawit dan kopi, produk-produk tersebut belum diolah secara maksimal, sehingga nilai tambah yang dihasilkan masih rendah.
Dalam hal ini, hilirisasi produk-produk pertanian yang memiliki keunggulan komparatif di masing-masing daerah dapat meningkatkan struktur industri dan pemerataan ekonomi. Ke depan, hilirisasi produk pertanian yang mengutamakan keberlanjutan dan adopsi teknologi hijau akan menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Baca Juga : B40 Dipasarkan Pada Awal Januari 2025 Untuk Gantikan Biodiesel B35.
[…] Baca Juga : Hilirisasi Sektor Pertanian Akan Meningkatkan Ekspor Pertanian. […]