Pada tahun 1976, pemerintah memperluas pemanfaatan dan meningkatkan nilai tambah kelapa sawit dengan membangun industri hilir pertama. Yaitu Pamina (saat ini dimiliki PTPN IV) di Adolina Sumatera Utara. Kemudian di tahun 2011 dimulailah percepatan hilirisasi sawit menjadi 3 kelompok.
Kelompok Oleofood Complex seperti Minyak Goreng, Mentega, Specialty-fat. Kelompok Oleokimia Complex seperti Biolubrikan, Biosurfaktan, Detergen/Sabun, dan Bioplastik. Kelompok Biofuel Complex seperti biodiesel, biopremium, biolistrik, green diesel, green gasoline, green avtur.
Yang tebaru adalah implementasi pogram mandatori BBN. Dengan implementasi biodisel, membuat peningkatan konsumsi minyak sawit di pasar lokal sehingga harga biodiesel akan semakin baik untuk kedepannya.
Perkembangan industri sawit yang begitu pesat membuat indonesia menjadi produsen minyak sawit (CPO) terbesar didunia. Dan lebih dari itu, multifungsi dari industri sawit adalah dari sisi penyediaan produk pangan dan energi, tetapi juga bermanafaat besar dari segi sosial dan lingkungan.
Baca Juga : Transportasi Ramah Lingkungan Yang Berkenjutan Di Indonesia.
[…] Baca Juga : Pengembangan Hilirisasi Industri Sawit Indonesia. […]