Optimalkan Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat

Industri kelapa sawit saat ini menjadi andalan ekspor nasional dan terus di akselerasi agar mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi. Untuk di dalam negeri, industri ini telah berhasil menjadi salah satu pilar dalam menopang ekonomi makro.

Sekarang ini minyak sawit dimanfaatkan untuk olahan pangan, farmasi bahan baku kosmetik, dan bahan baku biodiesel. Implementasi minyak sawit pada biodiesel bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), menghemat devisa karena mengurangi impor solar, dan juga mencapai ketahanan energi nasional.

Perkembangan industri ini, belum dibarengi dengan peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit di Tanah Air yang hanya rata-rata produktivitasnya 75%. Rendahnya produktivitas sawit dikarenakan usia kelapa sawit yang sudah tua, akses terhadap penyediaan bibit yang bersertifikat, dan juga pengelolaan perkebunan yang masih tradisional.

Salah satu cara peningkatan produktivitas sawit adalah dengan program peremajaan kelapa sawit. Dari total 180.000 ha/tahun peremajaan sawit, hanya sedikit sekali yang telah dijalankan dalam kurun waktu 3 tahun kebelakang. Hal ini berakibat turunnya produktivitas perkebunan kelapa sawit dan sangat riskan dengan implementasi program mandatori yang terus meningkat.

Terhambatnya program peremajaan kelapa sawit sedang diteliti oleh Indonesia Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) bersama Bina Swadaya Konsultan (BSK). Sehingga diharapkan akan mampu menjalankan program peremajaan ini lebih efektif lagi.

Baca Juga : Sebagai Produsen Minyak Sawit, Indonesia Berpeluang Besar Kembangkan Industri Biofuel.

Tentang Penulis

afnajayapratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.