FPKS kabupaten Kutai Timur menginginkan adanya hilirisasi industri sawit dengan pembangunan pabrik minyak kelapa sawit. Dengan adanya pabrik minyak kelapa sawit ini dapat mendorong pertumbuhan pabrik lain seperti minyak goreng. Sehingga Kutai Timur dapat memiliki minyak goreng produksi sendiri.
Dengan tidak adanya pabrik pengolahan sawit menjadi CPO, membuat petani sawit swadaya (lahan sendiri) mengalami kendala dalam penyaluran hasil panennya.
Pembuatan pabrik CPO ini, juga dapat menjadi pemicu tumbuhnya industri lain seperti industri minyak goreng, sabun, kosmetik, dan produk turunan lainnya. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Kutai Timur karena sawit akan diolah menjadi produk jadi sebelum di salurkan ke daerah lain.
Keinginan FPKS ini disambut cukup baik oleh pemerintah Kutai Timur, Bupati Kutim mengatakan akan ada investor yang akan berinvestasi dalam pembangunan pabrik kelapa sawit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy.
Diharapkan 2 tahun kedepan di Kutai Timur akan berdiri pabarik pengolahan CPO yang akan meningkatkan ekonomi masyarakat lokal.
Baca Juga : Perdagangan Biodiesel Diwarnai Dengan Tekanan Politik.