Deklarasi perang dagang telah dilakukan oleh negara – negara Uni Eropa melalui EUDR pada minyak sawit. Untuik itu, Indonesia harus menyiapkan senjata yang ampuh untuk melawan jika tidak mau terus menerus didekte oleh kebijakan negara eropa.
Menyiapkan program biodiesel tanpa campuran (B100) untuk diimplementasikan di dalam negeri menjadi senjata utama. Indonesia dan Malaysia adalah produsen minyak sawit terbesar didunia mencapai 60% sehingga seharusnya lebih dominan mengatur bukan Eropa yang sebagai importir minyak sawit.
Perang dagang dengan kebijakan EUDR harus dilawan dengan jeli, jangan sampai Indonesia sebagai pionir dalam industri biodiesel dapat diatur kebijakannya oleh negara lain. Selain dengan program B100, Indonesia juga memiliki produk tambang lain yang sangat diperlukan oleh eropa dalam menghadapi perang dagang ini.
Hasil tambangnya antara lain bauxit sebagai bahan utama alumunium, Nikel sebagai bahan baja tahan karat, baterai, pembuatan koin, pembuatan pesawat terbang, rekator nuklir, serta batu bara. Dengan produk – produk tersebut, seharusnya posisi Indonesia menjadi lebih baik dalam perundingan dengan negara eropa.
Baca Juga : Bukan Hilirisasi Sawit, Pengalihfungsi Hutan Yang Menjadi Masalah.