Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan volume ekspor minyak kelapa sawit selama periode januari s/d november 2023 mencapai 27,49 miliar kilogram (kg). Bobot tersebut naik sekitar 4,88% yag pada tahun 2022 yang lalu sebesar 26,22 miliar kg.
Namun secara nilai ekspor, justru mengalami penurunan yakni dari tahun 2022 sebesar US$ 29,62 miliar menjadi hanya sebesar US$ 23,97 miliar pada tahun 2023. Hal ini berarti secara jumlah meningkat tapi secara value mengalami penurunan akibat harga minyak nabati yang sangat fluktuatif.
Negara – negara yang menjadi pasar untuk minyak sawit dari Indonesia antara lain adalah
- India, volume ekspor adalah 5,4 miliar kg naik sekitar 8,17% yang tahun sebelumnya 4.99 miliar kg. Namun secara value mengalami penurunan yang tahun 2022 mencapai US$ 5,32 miliar kemudian di tahun 2023 hanya US$ 4,51.
- China, tahun 2022 volumenya adalah 3,83 miliar kg naik menjadi 4,81 miliar kg.
- Pakistan, dari 2,80 miliar kg turun menjadi 2,50 miliar kg.
- Amerika Serikat, mencapai 1,97 miliar kg.
- Bangladesh sebesar 1,36 miliar kg.
Diluar 5 negara tersebut ada Mesir, Malaysia, Vietnam, Spanyol, Myanmar. Dan semuanya masih dibawah 1 miliar kg.
Baca Juga : Perkembangan Biodiesel Indonesia.