Dampak Pengembangan Biodiesel Dari Kelapa Sawit

Program unggulan mandatori bahan bakar nabati (BBN) yang diimplemenatasikan dengan program biodiesel B35 memiliki dampak pada kenaikan harga domestik minyak kelapa sawit. Hal ini membuat beberapa produk turunan juga mengalami hal yang sama, salah satunya adalah minyak goreng.

Dampak yang lain nya adalah kenaikan harga tandan buah segar (TBS) yang dapat memberikan insentif lebih bagi para petani sawit di Tanah Air. Hal ini juga memicu petani sawit untuk memperluas perkebunan sawit mereka agar mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi lagi.

Perluasan lahan ini juga harus diantisipasi agar tidak menjadikan lahan hutan menjadi perkebunan. Petani sawit harus di arahkan untuk memperluas perkebunannya dengan menjadikan lahan kritis yang jumlahnya masih sangat besar agar menjadi lahan produktif kembali.

Berkembangnya industri ini juga memicu kenaikan ekspor dari minyak kelapa sawit sebesar 10%. Kebijakan ekspor pun juga harus dibuat regulasi agar tidak mengganggu kebutuhan ekspor yang mengakibatkan produk turunannya menjadi terganggu, seperti kelangkaan minyak goreng yang baru baru ini terjadi di Indonesia.

Pengelolaan yang detail dan sangat rigit harus diperhatikan oleh pemerintah agar keseimbangan antara lingkungan dan kemajuan industri dapat tercapai. Jangan sampai perluasan perkebunan terjadi pada lahan hutan, dan jangan sampai kemajuan industri sawit dapat mengganggu kebutuhan produk turunan lainnya.

Baca Juga : Potensi Konawe Menjadi Sentra Industri Kelapa Sawit.

Tentang Penulis

afnajayapratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.