Cara Panen Kelapa Sawit yang Baik dan Benar: Panduan Lengkap dari Kebun ke Pabrik (PKS)

Panen kelapa sawit merupakan salah satu tahapan paling menentukan dalam siklus produksi perkebunan. Cara panen yang tepat akan berpengaruh langsung pada kualitas Tandan Buah Segar (TBS) dan hasil akhir di Pabrik Kelapa Sawit (PKS).

Berikut tahapan cara panen kelapa sawit yang baik dan benar:

1. Memotong Tandan Buah Matang

Pemanenan dilakukan menggunakan dodos untuk pohon rendah dan egrek untuk pohon tinggi. Ciri buah sawit matang dapat dilihat dari warna tandan yang berubah menjadi jingga kemerahan serta adanya brondolan sawit yang jatuh di sekitar pohon. Tandan yang dipanen harus matang sempurna agar kadar minyak maksimal.

2. Mengutip Brondolan Sawit

Brondolan atau buah lepas memiliki nilai produksi yang sama dengan TBS. Oleh karena itu, pekerja diwajibkan mengutip seluruh brondolan di sekitar pohon agar tidak ada hasil panen yang terbuang.

3. Memotong Pelepah Penghalang

Pelepah yang menutupi tandan atau sudah tua dipotong. Praktik ini memudahkan pemanenan selanjutnya sekaligus menjaga kondisi pohon sawit tetap rapi dan produktif.

4. Mengumpulkan di Tempat Pengumpulan Hasil (TPH)

Semua hasil panen, baik tandan buah segar (TBS) maupun brondolan, dibawa ke Tempat Pengumpulan Hasil (TPH). TPH biasanya berada di pinggir jalan kebun untuk memudahkan pengangkutan ke PKS.

5. Mengangkut ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS)

Dari TPH, hasil panen diangkut menggunakan truk atau alat angkut lainnya menuju Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Pengolahan harus segera dilakukan agar mutu minyak sawit tidak menurun akibat keterlambatan proses.


Proses panen kelapa sawit bukan hanya sekadar memotong tandan buah. Ada tahapan penting lain, mulai dari mengutip brondolan, merapikan pelepah, mengumpulkan hasil panen ke TPH, hingga mengangkutnya ke PKS. Dengan menerapkan cara panen yang baik dan benar, petani maupun perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, menjaga kualitas TBS, dan memaksimalkan produksi minyak sawit.

Baca Juga : Dukungan Infrastruktur Dalam Implementasi Biodiesel B40 Di Indonesia.

Tentang Penulis

afnajayapratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses