Biodiesel Mengurangi Ketergantungan Impor BBM: Fakta & Data Terkini

Indonesia adalah salah satu negara dengan konsumsi BBM terbesar di Asia Tenggara. Namun sayangnya, sebagian besar kebutuhan solar masih dipenuhi dari impor. Kondisi ini membuat ketahanan energi rentan dan devisa negara terkuras.

Di sisi lain, Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia. Potensi ini menjadi dasar lahirnya program mandatori biodiesel (B35 dan kini B40). Melalui program ini, impor BBM bisa ditekan, devisa dihemat, sekaligus menggerakkan ekonomi dalam negeri.

Fakta Data Program Biodiesel

  • Alokasi biodiesel 2024: 13,41 juta kiloliter (KL) untuk B35. Pertamina menjadi distributor utama.
  • Implementasi B40: berlaku mulai Januari 2025 setelah uji coba pada 2022–2024.
  • Penyaluran semester I 2025: ±6,8 juta KL biodiesel tersalurkan.

Sumber data: Kementerian ESDM, BPH Migas.

Dampak Terhadap Impor BBM

Keuntungan terbesar program biodiesel ada pada penurunan impor solar.

  • Semester I 2025: penggunaan biodiesel berkontribusi pada penghematan devisa ±US$3,68 miliar.
  • Sejak program B20 tahun 2016, biodiesel konsisten menekan impor solar dan menghemat belanja negara triliunan rupiah.

Dengan kata lain, setiap liter biodiesel yang digunakan berarti satu liter impor solar bisa digantikan.


Efek Positif Bagi Ekonomi Nasional

  1. Mengurangi defisit neraca perdagangan energi.
    Devisa yang tadinya lari keluar negeri kini berputar di dalam negeri.
  2. Mendukung industri sawit dan tenaga kerja.
    Serapan CPO untuk FAME (Fatty Acid Methyl Ester) memberikan pasar stabil bagi jutaan petani sawit.
  3. Menambah nilai tambah.
    Sawit tidak hanya dijual mentah, tapi diolah menjadi bahan bakar alternatif.

Arah Kebijakan ke Depan

  • B40 adalah pintu awal. Pemerintah menargetkan transisi menuju B50 dalam beberapa tahun ke depan.
  • Insentif BPDPKS perlu dijaga agar harga FAME tetap kompetitif dengan solar impor.
  • Efisiensi logistik & infrastruktur distribusi menjadi kunci agar pasokan biodiesel merata di seluruh Indonesia.

Selain mengurangi impor, biodiesel juga membantu menekan emisi sektor transportasi. Dengan B40, emisi CO₂ bisa berkurang jutaan ton per tahun. Namun, keberhasilan ini tetap harus diimbangi dengan standar keberlanjutan sawit, agar manfaat lingkungan tidak tergerus isu deforestasi.

Baca Juga : Pondasi Emas Sawit Indonesia : Membangun Pembibitan Yang Kuat.

Tentang Penulis

afnajayapratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses