Melanjutkan Implementasi Hilirisasi Sawit Dengan B50

Saat ini, implementasi bahan bakar nabati telah mencapai Biodiesel B40. Walaupun merupakan produk BBN tertinggi yang telah diimplementasikan di suatu negara, pemerintah tetap terus melanjutkannya.

Rencana di tahun 2026, pemerintah akan menerapkan biodiesel B50 untuk dunia industri. Tapi sebelum itu semua, persiapan untuk meningkatkan kapasitas produksi biodiesel menjadi hal yang wajib untuk jalankan.

Menurut Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dibutuhkan pabrik yang mampu memproduksi biodiesel sebesar 1 juta kiloliter (KL). Hingga saat ini, pemerintah telah menyiapkan 3 pabrik untuk mampu memenuhi kebutuhan biodiesel yang terus meningkat itu.

Dari sisi lain, persiapan infrastruktur pendukung juga tidak kalah pentingnya. Mulai dari tangki penyimpanan, hingga jalur distribusi juga harus dipersiapkan dengan baik. Kilang-kilang minyak harus mampu menampung peningkatan kapasita produksi tersebut.

Jalur distribusi juga harus diperbaiki agar lebih efisien dan ditambah fasilitas kapal yang mumpuni, serta sarpras TBBM mendukung implementasi B50.

Baca Juga : Biodiesel B40, Bukti Kesuksesan Hilirisasi Sawit Indonesia.

Tentang Penulis

afnajayapratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses