Dengan penerapan Biodiesel B40 pada awal tahun 2025 lalu, pemerintah menargetkan penghematan devisa yang dapat diperoleh adalah sebesar 147,5 triliun atau naik sekitar 23,22 triliun. Penghematan ini lebih tinggi dibandingan dengan tahun 2024 yang mencapai 124,28 triliun.
Dalam pelaksanaan program B35 di tahun 2024 berhasil mendistribusikan biodiesel ke seluruh Indonesia dengan volume mencapai 13,15 juta kiloliter (KL), atau 98 persen dari total alokasi sebesar 13,4 juta KL.
Program B35 mampu meningkatkan nilai tambah minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menjadi biodiesel sebesar Rp 17,68 triliun.
Di samping itu, terjadi penyerapan tenaga kerja lebih dari 12 ribu orang yang bekerja di luar perkebunan atau off-farm, dan 1,6 juta orang yang bekerja di lingkungan perkebunan kelapa sawit atau on-farm.
Dari sisi lingkungan, pelaksanaan program B35 telah mampu menciptakan pengurangan emisi sebesar 34,93 juta ton CO2e.
Untuk pelaksanaan Program Mandatori B40 di tahun 2025 ini, pemerintah menetapkan total alokasi biodiesel sebesar 15,6 juta KL. Dengan begitu akan semakin banyak tenaga kerja yang dapat diberdayakan, semakin tinggi pula nilai keekonomian dari kelapa sawit, dan juga akan semakin mengurangi emisi karbon yang terjadi di Indonesia.
Baca Juga : Penghematan Biodiesel Berlanjut Pemerintah Upayakan Harga Sawit Stabil.
[…] Baca Juga : Penghematan Devisa B40 Ditargetkan Naik Rp 23,22 Triliun. […]