Biodiesel B35 Mendorong Kredit Produktif Rp 186,06 Triliun

Kesuksesan implementasi program Biodiesel B35 semakin membuat kinerja industri meningkat. Peningkatan kredit produktif didorong oleh industri pengolahan yang bertumbuh cukup tinggi 11,93 persen. Membuat sektor lapangan usahan pengolahan menjadi yang terbesar.

Industri pengolahan yang paling berkembang adalah pengolahan minyak sawit menjadi minyak goreng yaitu 22,5 persen (OJK/Otoritas Jasa Keuangan). Ada Rp186,06 triliun kredit disalurkan untuk industri pengolahan kelapa sawit.

Peningkatan ini menunjukan pemulihan pertumbuhan setelah pada masa pandemi mengalami penurunan. Lebih detail lagi, kredit produktif didorong oleh Kredit Modal Kerja (KMK) dengan porsi 44,49 persen dan Kredit Investasi memiliki porsi 25,27 persen.

Pemerintah berencana untuk meningkatkan campuran biodiesel, dari yang semula 35 persen menjadi 40 persen. Tidak hanya berdampak pada lingkungan karena semakin bersih emisi gas buangnya, tapi juga mampu berdampak positif pada ekonomi nasional.

Baca Juga : Faktor Produktivitas Industri Minyak Kelapa Sawit Mentah.

Tentang Penulis

afnajayapratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.