Menurut Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tanggal 17 Agustus 2024 akan meluncurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru. Kandungan BBM baru ini memiliki kadar belerang atau sulfur yang rendah dan di klaim lebih ramah lingkungan.
Masih dilakukan uji coba untuk menemukan bahan pencampur yang dapat mengurangi kadar sulfur, sehingga dapat memenuhi standar emisi Euro 5 dengan standar sulfur dibawah 50 parts per million (ppm).
Pemerintah saat ini mendorong penggunaan bahan bakar ramah lingkungan untuk pengganti bensin. Bioetanol merupakan bahan bakar baru yang diproyeksikan sebagai pengganti bensin yang selama ini sudah digunakan masyarakat.
Kandungan sulfur pada bensin yang saat ini beredar tidak boleh di atas 500 ppm. Angka ini masih sangat jauh dari standar Euro 5 yang maksimal 50 ppm. Untuk itu, bioetanol sebagai pengganti bensin sangat dibutuhkan jika ingin menjaga lingkungan dan mengurangi polusi.
Berkaca dari program Biodiesel B35 yang saat ini berjalan, program ini cukup optimis untuk dilaksanakan di tanah air.
Baca Juga : Menurut Studi, Biodiesel Bisa Mengganggu Sektor Pangan.