Jangan Ubah Hutan Menjadi Lahan Sawit,Tapi Tetap Lanjutkan Hilirisasi

Penolakan pembukaan lahan sawit di Papua menjadi isu yang sangat di dunia Industri sawit tanah air. Banyak mata pun menaruh perhatian lebih pada kebijakan ini yang dinilai akan memiliki dampak yang kurang baik untuk lingkungan.

Pemerintah harus melihat penolakan ini sebagai kritik yang harus ditanggapi dan dicarikan solusi agar tercapai kesepakatan diantara berbagai pihak. Penolakan yang terjadi bukan karena program hilirisasi dilanjutkan, melainkan karena pengalihfungisan hutan adat menjadi lahan perkebunan sawit.

Pemerintah perlu mencarikan lahan lain yang belum difungsikan dengan baik, karena di Indonesia masih banyak lahan yanng belum dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Lahan inilah yang sebaiknya digunakan untuk membuka perkebunan kelapa sawit agar stok sawit dapat meningkat kembali.

Pembangunan perkebunan kelapa sawit di Papua tidak hanya akan berdampak pada ekonomi, namun juga memiliki manfaat secara sosial. Seperti yang telah terjadi di Sumatera, industri sawit ikut menyumbang pertumbahan disektor lain. Hal ini juga mampu mempercepat kemajuan daerah dan meningkatkan kesjahteraan masyarakat papua.

Selain itu, dari sisi tenaga kerja juga dapat menjadi peluang baru bagi para pencari kerja. Sehingga dapat memicu efek domino lain seperti pendidikan, kesehatan, sosial dan banyak lagi lainnya. Program perkebunan sawit di Papua harus dilihat dari sisi positif juga dan sisi negatif mari kita kawal agar dapat diminimalisir atau jika mungkin dapat dihilangkan.

Baca Juga : Uji Coba Biodiesel B40 Telah Selesai Dilakukan.

Tentang Penulis

afnajayapratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.