Dukungan terus mengalir dari berbagai pihak untuk Indonesia memanfaatkan secara lebih luas kelapa sawit untuk kebutuhan bioenergi di Tanah Air. Jangan sampai pengaruh dari luar negeri menjadi hambatan dalam perkembangan industri bioenergi.
Dalam sebuah diskusi Pengurus Wilayah NU Riau menyampaikan dukungannya agar pemanfaatan minyak sawit dapat sebesar – besarnya dirasakan oleh masyarakat. Dan jangan sampai terpengaruh oleh hambatan dari luar negeri yang menarasikan negatif terhadap industri sawit Indonesia.
Menurut data tahun 2022, perkebunan kelapa sawit sekitar 61,4% dimiliki masyarakat, 35,9% perkebunan swasta dan sisanya dimiliki oleh negara.
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa kelapa sawit memiliki peran vital dalam mensejahterakan masyarakat. Untuk itu perlu didorong agar pemanfaatannya semakin luas dan inovasi dapat terus dihadirkan agar kelapa sawit dapat diolah menjadi berbagai produk seperti Biodiesel, Bensin, Bioavtur, Biomassa, dan Biogas.
Tidak perlu pedulikan asing yang ingin menghambat perkembangan industri sawit dengan berbagai propaganda mengenai lingkungan padahal negara asing juga terus membangun industri nya sendiri tanpa pedulikan lingkungannya.
Industri sawit harus dikelola secara baik, sehingga akan berdampak baik pada lingkungan (Net Zero Emission / NZE) dan juga berdampak positif pada ekonomi masyarakat serta negara.
Baca Juga : Finalisasi Aturan ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) Hilir Sawit.