Menurut analisis dari direktorat jenderal (DitJen) Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan kedepannya nikel akan menjadi tren didalam duni green energy. Dalam sebuah diskusi yang bertema Reliable Decarbonization And Sustainability Future In Mining di jakarta selatan, beberapa hasil tambang yang menjadi tren untuk green energy adalah yang pertama nikel, tambaga, bauksit, batu bara, dan timah.
Dari dahulu, Indonesia memang kaya akan hasil alamnya. Cadangan batu bara saja mencapai 31,71 miliar ton yang dapat dimanfaatkan lebih dari 100 tahun lagi. Kemudian untuk biji nikel sebesar 18,55 miliar ton, tembaga sebesar 16,52 miliar ton, bauksit sebesar 6,21 miliar ton, dan tima sebesar 8,08 miliar M3.
Potensi begitu besar yang dimiliki membuat pemerintah Indonesia harus menyiapkan tata kelola pengelolaan yanng baik agar dapat menjadi yang terdapan dalam pemanfaatan nikel untuk green energy. Sehingga kita tidak mengulangi kesalahan tata kelola energi Indonesia yang dulu pernah terjadi pada minyak bumi.
Baca Juga : Tidak Hanya BBN, Hilirisasi Perkebunan Sawit Dukung Industri Kosmetik.