Menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebut sepanjang tahun 2023 inndustri sawit menjadi penghasil devisa salah satu yang terbesar. Sekitar Rp 600 triliun disumbangkan dari sektor ini dan menjadi yang terbesar selama program hilirisasi sawit ini dicanangkan.
Selain menyumbang devisa negara, hilirisasi sawit juga mampu menyerap tenaga kerja sekitar 16,2 juta orang. Hal ini membuat dampak yang semakin luas dari industri sawit di perekonomian Indonesia.
Ada sekitar 3.000 perusahaan sawit yang ikut menopang keberlangsungan dan menjadi motor penggerak hilirisasi sawit. Dan diharapkan akan terus meningkat sehingga akan membuat industri sawit bertambah lebih besar lagi.
Pada tahun 2024 ini, industri sawit tanah air masih harus menghadapi berbegai tantangan. Seperti dari sisi ekonomi, ketidakpastian masih membayangi pertumbuhan ekonomi global. Inflasi di Amerika serikat, pelemahan ekonomi di China dan juga devisit fiskal yang masih terjadi di eropa akibat covid-19 yang terjadi di tahun 2020 lalu.
Tantangan yang lain adalah harga minyak nabati dunia yang fluktuatif, produksi yang menurun, dan juga cuaca yang mempengaruhi hasil perkebunan sawit.
Baca Juga : Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Sawit.