Proses pemupukan adalah satu diantara beberapa aspek penting dalam menjamin pertumbuhan awal yang optimal. Bibit sawit membutuhkan nutrisi yang cukups seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), serta unsur mikro lainnya agar pertumbuhan akar dan daun lebih optimal. Dengan pemupukan yang baik, bibit sawit akan sehat dan kuat sehingga menghasilkan kelapa sawit yang unggul.
Panduan Pemupukan :
- Terlebih dahulu harus memahami kebutuhan nutrisi tanaman kelapa sawit (bibit). Biasanya pada tahap ini, bibit membutuhkan dosis yang lebih rendah dibandingkan fase pertumbuhan, tapi harus tetap kaya akan unsur hara.
- Gunakan pupuk yang kaya unsur hara esensial seperti pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) yang seimbang. Ditambah kombinasi pupuk alami (pupuk kandang) akan menambah kekayaan unsur ditanah pembibitan.
- Lakukan secara bertahap agar bibit mendapatkan nutrisi secara konsistem dalam fase pertumbuhannya. Pemupukan pertama biasanya setelah tanaman mulai memiliki akar.
- Selalin pupuk NPK, bibit sawit juga membutuhkan pupuk dengan nutrisi mikro (besi, mangan, tembaga, dll) agar bibit menjadi lebih unggul.
- Tentukan dosis pemupukan yanng tepat berdasarkan kondisi tanaman dan rekomendasi ahli pertanian. Karena jika berlebih, dapat merusak akar tanaman dan kelebihan unsur hara dalam tanah.
- Pupuk disebarkan secara merata disekitar area perakaran bibit.
- Pantau perkembangan tanaman secara berkala, agar dapat mengidentifikasi jika ada bibit yang dirasa kekurangan atau kelebihan nutrisi. Lakukan penyesuaian dosis maupun frekuensi pemupukan jika dari hasil pengamatan dirasa perlu.
Fase pembibitan memang mebutuhkan perhatiaan khusus, karena akan menentukan kesuksesan pada fase berikutnya. Dan jika bibit yanng digunakan baik, kelapa sawit yang tumbuh akan sehat dan tahan terhadapa hama sehingga produktivitas nya akan semakin baik.
Baca Juga : Penjernihan Minyak Kelapa Sawit Berbasis Komputer.