Pengolahan minyak kelapa sawit dari waktu ke waktu terus berkembang dan mengalamo modernisasi. Penelitian dan pengembangan terus dilakukan karena permintaan akan minyak kelapa sawit semakin tinggi. Tujuannya adalah melakukan pengolahan seefektif dan seefisien mungkin sehingga biaya produksinya dapat terus ditekan.
Yang terbaru, dikembangkan metode baru dalam pengenceran dan pengontrolan suhu dalam proses penjernihan minyak kelapa sawit. Dengan menggunakan sistem di dalam komputer, dapat dilakukan penngontrolan berbagai aspek produksi seperti penentuan kadar campuran terhadap suhu dan waktu pemisahan pada tangki penjernihan.
Pada saat pencampuran dilakukan, minyak hasil pengepresan kemudian diencerkan untuk menurunkan viskositas (kekentalan) minyak. Biasa nya pengenceran dilakukan manual dengan ukuran sekitar 15-30% dari tanda buah sawit.
Hal ini dapat menimbulkan inkonsistensi dalam penambahan air karena banyaknya minyak hasil pengepresan sangat fluktuatif. Ini akan berakibat pada kadar minyak – air padatan bukan minyak (NOS) dalam proses selanjutnya juga berfluktuasi dan air akan banyak yang terbuang.
Dengan kompeterisasi, campuran ini akan menyesuaikan dengan jumlah minyak hasil pengepresan sehingga tidak membuang – buang air serta minyak yang dihasilkan lebih berkualitas.
Baca Juga : Apical dan Cepsa Bangun Pabrik Biofuel Generasi 2 Terbesar.
