Sebesar 127,67 juta ton CO2e pada tahun 2023, realisasi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) berhasil dicapai oleh pemerintah Indonesia. Realisasi tersebut melebihi target yang ditetapkan sebesar 116 juta ton.
Indonesia saat ini tengah melakukan langkah mitigasi iklim, agar pemanasan global tidak terjadi semakin cepat sehingga menimbulkan cuaca ekstrem. Ada beberapa faktor penurunan GRK sebagai berikut :
- Implementasi EBT (Energi Baru Terbarukan) 51,30 juta ton C02e.
- Aplikasi efisiensi energi 31,76 juta ton CO2e.
- Penerapan bahan bakar rendah karbon (gas alam) 15,55 juta ton CO2e.
- Penggunaan teknologi pembangkit bersih 13,33 juta ton CO2e.
- Kegiatan lain 15,63 juta ton CO2e.
Selain itu, efisiensi energi juga membuat penurunan emisi GRK di sektor energi. Menurut data studi internasional energy agency (IEA), Intensitas energi Indonesia tahun 2021 lebih baik dibanding dengan negara anggota G20 lainnya.
Semua capaian penurunan emisi GRK ini, harus terus di tingkatkan dan dikawal karena kerusakan lingkungan sudah sangat nyata dialami oleh bumi. Terlihat dari perubahan iklim yang sangat ekstrem, terkadang hujan lebat terkadang panas menyengat.
Baca Juga : Lahan Yang Paling Cocok Untuk Perkebunan Kelapa Sawit.