Dilansir dari infobanknews.com, dari data yang dirilis oleh CORE Indonesia hilirisasi telah berdampak pada kenaikan ekspor pada produk yang memiliki nilai tambah. Terjadi pergeseran rasio ekspor hilir dan ekspor bahan mentah setelah program mandatori BBN di bidang biodiesel dan lebih umum program hilirisasi.
Secara detail, komoditas nikel rasio ekspor hilir sudah mencapai 99 persen dan 1 persen sisanya masih ekspor nikel mentah. Kemudian disusul kelapa sawit sebesar 89 persen produk hasil hilirisasi dan 11 persen masih ekspor bahan mentah.
Tentunya dengan peningkatan ekspor produk hasil hilirisasi berdampak pada peningkatan tenaga kerja di sektor industrinya. Tenaga kerja yang bergerak pada bidang ini menjadi 19,34 juta pada tahun 2023. Sedangkan secara nilai ekspor, naik 1,89 persen disetiap bulannya.
Hilirisasi telah terbukti meningkatkan nilai produk sehingga harga keekonomiannya bertambah. Dan juga mampu menyerap tenaga kerja serta dapat meningkatkan nilai ekspor. Hilirisasi harus terus dilanjutkan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Baca Juga : Harga CPO Menguat Di Pertengahan Januari 2024.