Keberhasilan Indonesia membangun industri kelapa sawit mulai hulu hingga hilir, hingga kini sudah pantas mendapat acungan jempol. Dari keberhasilan menjadi produsen crude palm oil (CPO) terbesar didunia, menjadi eksportir CPO ke berbagai belahan dunia, hingga implementasi Biodiesel yang sukses menjadi berbagai pencapaian yang selayaknya dihargai dan diapresiasi.
Menjelang pergantian tahun 2023 ke 2024, prospek industri sawit tanah air menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) cukup baik. Namun prospek ini juga mendapatkan sejumlah tantangan yang harus di persiapkan dengan baik.
Setiap tahun konsumsi minyak nabati terus bertambah dan semakin tinggi. Itu menjadi peluang sekaligus tantangan karena dengan permintaan yang terus bertambah karena ketersediaan minyak nabati harus menjadi perhatian. Pohon kelapa sawit yang semakin tua, membuat produksi buah kelapa sawit menjadi turun, hal ini bisa berefek ketersediaan bahan baku untuk pembuatan minyak nabati.
Tantangan lain adalah peraturan deforestasi yang di keluarkan oleh Unni Eropa terhadap biodiesel asal Indonesia. Hal ini juga akan menghambat pasar internasional dari produk biodiesel asal Indonesia.
Semua tantangan harus dipersiapkan dan di carikan solusinya, agar pertumbuhan serta perkembangan industri sawit dari tahun ketahun dapat bertumbuh secara konsisten.
Baca Juga : Penyakit Yang Bisa Timbil Pada Pohon Kelapa Sawit.