Penyakit Yang Bisa Timbul Pada Kelapa Sawit

Kelapa sawit sekarang ini menjadi komoditi yang penting untuk perekonomian dan lingkungan di Indonesia. Tanaman ini merupakan bahan baku utama untuk menghasilkan biodiesel yang sekarang ini digencarkan pemakaiannya di tanah air. Karena hal itu, kelangsungan stok kelapa sawit menjadi hal yang penting.

Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia menjadi yang terluas di dunia, namun sayangnya pengelolaan yang belum efisien membuat perbandingan produktivitas setiap perkebunan masih rendah. Untuk itu perlu diberikan pemahaman dan training mengenai bagaimana memaksimalkan produktivitas dari perkebunan kelapa sawit.

Salah satu yang akan dibahas disini adalah mengenai penyakit yang rentan terjadi pada kelapa sawit, yang jika tidak dikelola dengan baik akan membuat kerugian yang besar bagi petani sawit. Berikut ini penjelasan lengkapnya:

  1. Penyakit Busuk Pangkal Batang (Ganoderma)
    gejalanya adalah tumbuh jamur pada pangkal batang kelapa sawit, jamur ini membentuk lapisan coklat kemerahan. Penanganannya adalah dengan memusnahkan atau memotong tanaman yang terinfeksi secara menyeluruh. Untuk pencegahan terhadap penyakit ini dengan memberikan pupuk atau bahan organik lainnya.
  2. Penyakit Rajungan (Bud Rot)
    penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur Phytophthora palmivora dan membuat pembusukan pada bagian umbut sehingga dalam kondisi parah dapat mengancam kelangsungan perkebunan.
  3. Penyakit Cercospora Leaf Spot
    Ditandai dengan munculnya bercak pada daun yang awalnya berwarna hijau kemudian akan menjadi kuning dan mengering. Jika parah akan menyebabkan gugurnya daun sehingga produksi buah kelapa sawit.

Pengendalian penyakit didalam perkebunan kelapa sawit pada umumnya dimulai dari pencegahan. Yang pertama dengan pengelolaan tanah yang tercermin dari baiknya pemeliharaan drainase maupun rotasi tanaman. Kemudian yang kedua penggunaan bibit berkualitas sehingga bibit terbebas dari penyakit.

Yang ke tiga adalah pemantauan berkala, sehingga dapat mendeteksi jika timbul gejala penyakit. Yang ke empat penerapan teknologi modern seperti sensor tanah dan drone sehingga pengawasan penyakit bisa lebih menyeluruh. Serta penggunaan pestisida yang tepat dan bijaksana.

Baca Juga : Melindungi Industri Kelapa Sawit Nasional Dari Kebijakan Uni Eropa.

Tentang Penulis

afnajayapratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.