Meningkatnya kebutuhan global terhadap minyak nabati terus melonjak dalam periode 15 tahun terakhir, sehingga produktivitas dan efisiensi perkebunan dalam memperoduksi bahan dasar kelapa sawit menjadi isu yang sangat penting.
Gangguan pasokan yang terjadi akibat perang Rusia – Ukraina sudah sangat terasa apalagi jika ditambah dengan produktivitas yang menurun akibat perkebunan sawit yang semakin tua dan badai el-nino sehingga stok sawit berkurang.
Ketersediaan stok ini juga harus menjadi faktor yang diperhitungkan lebih jauh, karena rencana Indonesia untuk menaikkan campuran biodiesel menajdi 40% dapat mempengaruhi harga biodiesel dunia.
Untuk itu, kebijakan Indonesia harus mampu mengatur dan mengendalikan harga sawit dunia agar posisi sebagai negara eksportir terbesar dapat terus dijaga.
Baca Juga : Percepatan Upaya Transisi Energi, Pemerintah Mendorong Tenaga Hidro.