Indonesia saat ini dikenal sebagai negara dengan luas perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia. Untuk itu pilihan berfokus pada minyak kelapa sawit sebagai pengganti minyak bumi (fosil) merupakan keputusan yang tepat.
Minyak kelapa sawit / crude palm oil (CPO) diolah untuk menjadi bahan bakar nabati sehingga menjadi produk biodiesel. Mengutip buku dari Eka Kurniasih, S.T. yang memiliki tema energi masa depan menjelaskan biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono alkil ester turunan rantai asam lemak, biodiesel memiliki karakteristik yang serupa dengan solar fosil.
Didalam biodiesel tidak terkandung sulfur sehingga asap pembakaran lebih rendah dan kandungan cetane tinggi. Kelebihan dan keuntungan biodiesel dibanding dengan BBM fosil adalah :
- Energi terbarukan, karena diperoleh dari kelapa sawit.
- Menjadi negara mandiri dalam energi, karena dapat di produksi di dalam negeri.
- Ramah lingkungan, emisi gas pembakaran lebih baik.
- Terdiri dari hidrokarbon rendah aroma.
- Memiliki karakteristik pelumas, sehingga piston didalam mesin dapat lebih bersih.
Kekurangan biodiesel adalah jika disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama dengan suhu yang tidak tepat akan menyebabkan jamur yang muncul, air yang terbentuk dari udara dan biodiesel akan mengental. Sifat pelumas juga memiliki efek samping, kotoran dari sisa pembakaran akan terbawa ke filter bahan bakar sehingga filter akan cepat kotor.
Baca Juga : Dasar Perancangan Pabrik Biodiesel Dari Biji Nyamplung.