Indonesia terus menunjukkan komitmen tinggi untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. Dalam sebuah Webinar Forum Wartawan Pertanian (Forwatan), Direktur jenderal energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) mengatakan Indonesia saat ini menjadi negara terbesar dalam penggunaan biodiesel dibandingkan negara diseluruh dunia lainnya.
Dalam webinar itu juga disebutkan bahwa Indonesia juga tengah melirik potensi lain selain biodiesel yakni bioethanol atau biogas. Pemerintah juga tengah meniliti potensi mengkonversi minyak nabati langsung menjadi bensin atau solar.
Dengan terus mengeksplore potensi ini, diharapkan Indonesia akan menjadi negara pertama yang bebas dari ketergantungan energi yang bersumber dari bahan bakar fosil.
Biosolar memang lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan solar fosil, tapi manfaat nya tidak hanya itu. Pohon sawit yang merupakan sumber utama pembuatan biosolar, memiliki manfaat lain yakni mampu mengikat C02 yang ada di udara. Sehingga udara akan lebih bersih seiring dengan pertumbuhan perkebunan kelapa sawit.
Seperti data yang disampaikan di jurnas.com, dari 1 hektar perkebunan kelapa sawit dapat menyerap 25 TON C02 dalam 1 tahun. Dan dengan meningkatkatnya konsumsi biodiesel terjadi penurunan emisi pada tahun 2021 lebih kurang 22,48 persen.
Dengan terus konsisten melakukan inovasi dalam bidang energi terbarukan yang ramah lingkungan, mimpi untuk mewariskan dunia yang lebih sehat dan lebih baik kepada generasi muda kan terus terjaga asanya dan dapat terwujud kedepannya.
Baca Juga : Biosolar B40, Membuat Mesin Awet Dan Optimal ?